KRITERIA
BUKAN ISTRI SHALEHAH
ADA begitu banyak wanita di dunia ini. Rasululullah SAW sudah memberikan arahan kepada kita bagaimana harus memilih wanita yang boleh didekati dan dijadikan pendamping. Namun, selain itu, ternyata ada juga wanita dengan kriteria yang tak boleh didekati dan bahkan dijadikan istri. Siapa saja mereka?
Berikut ini adalah kriteria wanita yang harus dijauhi oleh pria, dan jangan jadikan sebagai istri, namun tidak menutup kemungkinan, jika diantara sifat-sifat ini ada pada pasangan atau isteri anda, yang harus dilakukan adalah memperbaikinya dengan nasihat yang tentunya bisa diterima oeh pasangan anda. Dan, jika diantara sifat-sifat ini ada pada diri anda wahai para isteri, cepatlah istighfar, meminta ampunan kepa-NYA, dan meminta maaf kepada pasangan anda, semuanya tidak ada yang sulit apalagi terlambat untuk dilakukan. Yuk perbaiki diri. Kita tidak akan tahu diri kita salah, jika kita tidak mengenal mana yang salah dan mana yang benar. Berikut beberapa kriteria bukan wanita shalehah:
ADA begitu banyak wanita di dunia ini. Rasululullah SAW sudah memberikan arahan kepada kita bagaimana harus memilih wanita yang boleh didekati dan dijadikan pendamping. Namun, selain itu, ternyata ada juga wanita dengan kriteria yang tak boleh didekati dan bahkan dijadikan istri. Siapa saja mereka?
Berikut ini adalah kriteria wanita yang harus dijauhi oleh pria, dan jangan jadikan sebagai istri, namun tidak menutup kemungkinan, jika diantara sifat-sifat ini ada pada pasangan atau isteri anda, yang harus dilakukan adalah memperbaikinya dengan nasihat yang tentunya bisa diterima oeh pasangan anda. Dan, jika diantara sifat-sifat ini ada pada diri anda wahai para isteri, cepatlah istighfar, meminta ampunan kepa-NYA, dan meminta maaf kepada pasangan anda, semuanya tidak ada yang sulit apalagi terlambat untuk dilakukan. Yuk perbaiki diri. Kita tidak akan tahu diri kita salah, jika kita tidak mengenal mana yang salah dan mana yang benar. Berikut beberapa kriteria bukan wanita shalehah:
1. Wanita “Ananah” : wanita yang banyak mengeluh. Apa yang diberi atau dilakukan suami untuk rumah tangganya semua tidak suka dan tidak berpuas hati.
2.
Wanita “Mananah” : wanita yang suka meniadakan usaha dan jasa suami,
akan tetapi sebaliknya menepuk dada dialah yang banyak berkorban untuk
membangun rumah tangga. Dia suka mengungkit-ungkit apa yang dilakukan untuk
kebaikan rumah tangga. Biasanya wanita ini bekerja atau berkedudukan tinggi dan
bergaji besar.
3. Wanita “Hananah” : Menyatakan kasih sayangnya kepada suaminya yang lain (bekas suaminya dahulu)yang dikawininya sebelum sekarang, atau kepada anak dari suaminya yang lain, dan wanita ini berangan-angan mendapatkan suami yang lebih baik dari suami yang ada. Dalam kata lain wanita sebegini tidak bersyukur dengan jodohnya itu. Wanita sebegini yang mengkufuri nikmat perkahwinan. Dia juga merendahkan kebolehan dan kemampuan suaminya.
4. Wanita “Hadaqah” : melemparkan pandangan dan matanya pada tiap sesuatu, lalu menyatakan keinginannya utk memiliki barang itu dan memaksa suaminya untuk membelinya, selain itu wanita ini suka ikut nafsunya. Wanita seperti ini membuat pusing kepala lelaki. Dia ingin apa saja dia mau. Dia suka membandingkan dirinya dengan diri orang lain. Suka menunjuk-nujuk.
5.
Wanita “Basaqah” : ada 2 makna:
a. Pertama : wanita seperti ini suka bersolek dan menghiaskan diri. Dia menghias diri bukan untuk suaminya tetapi untuk ditujukkan kepada dunia. Suka melawan. Uangnya dihabiskan untuk membeli make-up, kasut dan barang kemas. Wanita seperti ini juga sangat suka dipuji-puji. Kalau dia kebetulan menjadi isteri orang ternama dan menjadi pula ketua dalam kumpulan itu, orang lain tidak boleh mengungguli dirinya.
b. Kedua: dia marah ketika makan, dan tidak mau makan kecuali dipisah dengan yang lain dan disendirikan bagiannya.
a. Pertama : wanita seperti ini suka bersolek dan menghiaskan diri. Dia menghias diri bukan untuk suaminya tetapi untuk ditujukkan kepada dunia. Suka melawan. Uangnya dihabiskan untuk membeli make-up, kasut dan barang kemas. Wanita seperti ini juga sangat suka dipuji-puji. Kalau dia kebetulan menjadi isteri orang ternama dan menjadi pula ketua dalam kumpulan itu, orang lain tidak boleh mengungguli dirinya.
b. Kedua: dia marah ketika makan, dan tidak mau makan kecuali dipisah dengan yang lain dan disendirikan bagiannya.
6. Wanita “Syadaqah” : Wanita yang banyak bicara tentang perkara yang sia-sia dan lagi membisingkan sekitarnya.
Semoga
kita terhindar dari sifat-sifat seperti itu, dan jika ada diantara sifat diatas
pada diri kita, sekali lagi mari kita perbaiki diri, dengan istighfar, meminta
ampunan kepada-NYA, dan terus berusaha dengan banyak melakukan kebaikan,
karena, kebaikan akan melebur kesalahan-kesalahan kita, aamiin.
[Sumber dari Ihya Ulumuddin – Imam Al Ghazali]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar