Rabu, 31 Juli 2013

Cerpen



Motivasi, Mimpi,  dan  Menjelma Jadi Dua Bidadari

Sudah menjadi sunnatulloh, bahwa setiap manusia memiliki kesenangan terhadap harta, tahta, dan semua kenikmatan yang ada di dunia, termasuk memiliki anak yang sangat dinanti oleh setiap pasangan suami istri.

Adalah aku seorang istri yang sangat menanti kehadiran sibuah hati, dua tahun usia pernikahanku belum juga diamanahi buah hati, memang, diawal pernikahan kami sepakat untuk menunda dulu kehamilan, mengingat aku masih duduk dibangku kuliah semester enam, tapi kami tidak mau menggunakan alat kontrasepsi apapun, alhasil, kami mensiasatinya dengan cara alami saja. 

Tidak lama setelah pernikahan, kuliah S1 sudah bisa kuselesaikan dengan IP yang cukup tinggi 3,7. Setelah selesai kuliah S1 niatku fokus  pada  program momongan, bulan demi bulan penantian itu tidak kunjung menghampiriku, sunyi, sepi, di rumah cuma kami berdua, walaupun adik iparku tinggal bersamaku, tapi dia jarang sekali di rumah, karena bekerja di pabrik dari pagi sampai larut malam. Suatu hari aku mengajukan permohonan pada suamiku, bahwa aku mau bekerja sebagai pengajar honorer disuatu SDIT yang tidak terlalu  jauh dari rumah kami. Tapi, suamiku tidak mengizinkan aku bekerja, “daripada bekerja lebih baik lanjutkan saja kuliah kejenjang S2” jawab suamiku.

         

(foto zaman kuliiah)
Akupun mengiyakan tawarannya itu, aku masuk kuliah Pasca Sarjana di Universitas yang sama ketika dulu aku kuliah S1. Keinginan mempunyai anak semaakin menjadi ketika mendengar teman temanku yang jarak pernikahannya  tidak jauh denganku, mereka  sudah pada hamil. Kuliah kujalani, tapi aku tetep keukeuh menginginkan secepatnya mempunyai anak, apalagi suatu malam menjelang tidur suamiku pernah berkata “jika tahun ini tidak juga mempunyai anak, aku akan menikah lagi”. Membuncah hatiku saat mendengar kata kata itu, entah itu benar adanya atau hanya memotivasiku untuk secepatnya hamil, yang pasti dari sejak saat itu aku makin semangat berusaha untuk dapat segera mendapatkan anak.           

Segala usaha kulakukan demi mendapatkan anak yang diidam idamkan, dari mulai periksa ke dokter kandungan, rutin berolahraga, minum pelangsing, penyubur yang alami atau obat penyubur resep dari dokter kandungan kuminum setiap hari. Bahkan aku pernah minum pil kb 6 pil sekaligus, karena katanya pil kb adalah berfungsi sebagai penyubur juga. Demi keinginan mempunyai anak, setiap pagi kurela menelan kuning telur ayam kampung yang mentah, kucoba menyukai makanan yang asalnya sangat tidak kusukai, tauge misalnya, setiap beli bakso aku hanya memesan bakso + tauge saja. Bahkan, setiap seminggu sekali aku rutin pergi ke tukang urut untuk menggeser rahimku yang katanya ada diatas, dan harus  diturunkan supaya proses pembuahan terjadi dengan cepat. Hal seperti itu kulakukan selama tiga bulan.

Haid yang tidak beraturan makin membuatku tidak begitu yakin disetiap aku telat haid bahwa aku positif hamil, karena seringkali haidku telat, bahkan pernah 2 bulan aku tidak haid tapi tidak positif hamil juga. Pagi itu aku mencoba mengetes urinku dengan tespek yang selalu tersedia, saat aku melihat tespek bergaris dua sungguh aku sangat bahagia girang tak terkira, Alhamdulillah, penantianku kini sudah didepan mata, aku langsung memberitahu suamiku, bahwa aku positif hamil, suami pun senang tak terkira.
 
Sore hari kami langsung bergegas ke dokter untuk memeriksa kandunganku, ketika diruang tunggu, aku semakin tidak sabar untuk cepat melihat janin yang ada dirahimku. Tiba giliranku yang masuk ke ruang periksa, akupun berbaring dengan didampingi suami yang sumringah menemani disampingku, saat USG, subhanalloh, kebahagiaan itu makin bertambah saat melihat dilayar komputer tampak dua bulatan kecil, Dokter tersenyum dan langsung memberikan selamat pada kami berdua, kemudian memberitahu bahwa janin yang ada dalam rahimku bukan satu, tapi dua janin alias kembar, walau usia kandunganku masih 6 minggu tapi terlihat dilayar komputer bahwa dirahimku ada dua bulatan, kata dokter, janin yang aku kandung kembar, tapi bukan kembar identik, jadi bisa ketahuan dari awal kehamilan. Betapa bahagianya aku dan suamiku ketika itu, bagaimana tidak, hampir tiga tahun penantian kami untuk mendapatkan anak, tiba tiba Allah memberi kami dua sekaligus, Maha Suci Alloh yang telah menjadikan segala sesuatu dengan desain terindah.



(USG pertama kali)

Sebelum aku tahu bahwa aku positif hamil, aku pernah bermimpi melihat dua merpati putih menghampiriku, dan saat melihat hasil USG, akupun teringat akan mimpiku itu, mungkin itu adalah isyarat kepadaku, bahwa aku akan mempunyai anak kembar, alhamdulillah, segala puji bagi Alloh yang telah memberi karunia yang tak ternilai harganya. Bukan hanya aku dan suamiku yang bahagia atas kehamilanku, keluarga dari kedua belah pihak pun ikut bahagia, apalagi aku mengandung anak kembar, setelah sebelumnya menanti hampir tiga tahun lamanya.

Mengingat aku sedang menjalani kuliah Pasca Sarjana, maka aku harus bulak balik ke kampus setiap hari yang jaraknya lumayan jauh, belum lagi di kampus aku harus naik turun tangga untuk mengikuti perkuliahan, aku pun diberikan penguat janin oleh Dokter kandunganku. Aku menjalani kulaih Pasca Sarjanaku sambil mengandung anak kembarku, alhamdulillah teman sekelasku pada baik semua, tak jarang aku dipapah menaiki tangga sama teman teman, mengingat janin yang ada dirahimku kembar dua, otomatis perutku lebih besar daripada  mereka yang mengandung janin satu saja. 
Ketika di kelas, kehamilanku selalu jadi sorotan teman teman, ketika giliranku mempresentasikan makalah dengan menggunakan infokus, teman teman sering berceloteh “mau USG bu?” hehe,  dan kehamilan anak kembarku tidak luput dari perhatian Profesor yang jadi dosenku, bahkan suatu hari pernah ada seorang Professor yang mendo’akan kehamilanku, bahkan beliau sambil memegang perutku, semoga saja anak kembarku sepintar dan secerdas beliau, aamiin.

Tujuh bulan dua minggu kumengandung mereka, aku harus melahirkan lebih awal, karena kandunganku tidak begitu kuat, kata Dokter, “Ibunya pendek, sedangkan dua janin yang ada diperutku tinggi tinggi” yang pasti, sudah harus seperti itu,  walaupun prematur (kakaknya hanya 1,5 kg, dan adiknya 1,8 kg) tapi alhamdulillah lahir dengan normal, walau sebelumnya aku harus menjalani perawatan selama empat hari, diifus, disuntik minum obat untuk enguatkan paru paru yang ada dalam perutku.
                         
Begitupun pasca kelahiran, aku mengalami pendarahan yang sangat hebat, bahkan Dokter yang menanganiku dan dua bidan juga empat suster terlihat panik waktu itu, mereka menyimpan es diatas perutku, mengganti tampon berkali kali dan lain sebagainya. Selain sibuk mengurusku, suster juga harus cepat mengurus bayi kembar yang kulahirkan, karena prematur, maka harus bertindak dengan cepat, tidak dimandiin, hanya dibersiin pake minyak dan langsung dimasukin ke inkubator.


(Sajida dan Syakira usia lima bulan)

Kunamai mereka Sajida dan Syakira Detria Maida, yang berasal dari kata sujud syukur, sebagai tanda syukurku kepada-NYA. Atas karunia yang indah ini. Dan semoga mereka menjadi ahli ibadah dan orang yang pandai bersyukur, menjadi orang yang ulet dan gigih juga pantang menyerah dalam menghadapi kehidupan ini,  aamiin.


(Sajida dan Syakira sekarang)
Kisah ini tidak mungkin terlupakan, kini bidadari bidadari itu sudah berusia lima tahun tujuh bulan, semoga kami bisa mengemban amanah-NYA dengan baik, mudahkan kami dalam memenuhi segala kebutuhannya, lancarkan usaha yang dijalankan suamiku untuk menafkahi keluarga kecil ini, dan mudahkan aku dalam membimbing anak anakku, karena aku tahu betul bahwa “alummu madrosatul uula” ibu adalah sekolah pertama bagi anak anaknya. Kini mereka sekolah ditaman kanak kanak, aku bangga memilikinya. Sungguh, mereka adalah karunia yang tak ternilai harganya.




      
Bagi anda yang belum kunjung dikaruniai anak, bersabarlah, tapi, sabar bukan berarti diam, maksimalkan usaha dan iringi dengan do’a, jika langsung dikasih alhamdulillah, dan jika masih harus menanti, maka yakinlah, bahwa segala sesuatu yang terjadi pada kita pasti ada hikmah dibalik semuanya.

Kamis, 18 Juli 2013

ISTIHADLOH

ISTIHADLOH

Secara etimologis (lughawi), pengertian darah istihadhoh (atau istihadlah) adalah darah yang terus menerus keluar dari kemaluan wanita di luar darah haid dan nifas.

Secara terminologi (istilah), darah istihadloh adalah (a) darah yang terus menerus keluar tanpa henti selama satu bulan; atau (b) darah yang keluar dari wanita terus menerus dan hanya terhenti sebentar seperti sehari atau dua hari dalam sebulan.

DALIL DARAH ISTIHADLAH

1. Hadits Nabi riwayat Bukhari dari Aisyah

قالت فاطمة بنت حبيش لرسول الله صلى الله عليه وسلم ، يا رسول الله إني لا أطهر . وفي روايب أستحاض فلا أطهر
Artinya: Fatimah binti Jaish berkata pada Nabi, "Wahai Rasulullah saya tidak suci." Dalam riwayat lain, "Saya istihadlah, saya tidak suci."

2. Hadits Nabi riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi dari Aisyah

جاءت حمنة بنت جحش إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقالت : (يا رسول الله إني أستحاض حيضة كبيرة شديدة
Artinya: Hamnah binti Jahsh pada Nabi dan berkata: "Wahai Nabi, saya istihadlah seperti haid berat."

3. Nabi bersabda pada Fatimah binti Abi Jaish:

إنما ذلك عرق وليست بالحيضة، فإذا أقبلت فدعي الصلاة، فإذا أدبرت فاغسلي عنك الدم وصلِّي
Artinya: Darah istihadlah itu adalah darah yang keluar dari urat dan bukanlah haid. Apabila datang haid, maka tinggalkan shalat. Apabila haid sudah putus (dan berganti darah istihadlah) maka cucilah darah istihadlah itu dan shalatlah.

HUKUM WANITA ISTIHADLAH

Wanita istihadlah seperti wanita suci (tidak haid dan nifas) dalam arti:

1. Wajib melaksanakan shalat 5 waktu.
2. ًWajib melaksanakan puasa Ramadhan.
3. Boleh menyentuh, membawa dan membaca Al-Quran dan berbagai kebolehan lain yang biasanya terlarang bagi wanita haid dan nifas.

BEDA ANTARA DARAH ISTIHADLAH DAN HAID

Beberapa perbedaan antara darah istihadlah dan haid adalah sebagai berikut:

1. Darah haid adalah darah alami, sedang istihadlah tidak alami (darah penyakit).
2. Darah haid berasal dari rahim sedangkan darah istihadlah keluar karena pecahnya urat.
3. Darah haid umumnya berwarna hitam sedangkan darah istihadlah umumnya merah segar.
4. Darah haid sifatnya keras sedangkan istihadlah lunak.
5. Darah haid beraroma tidak sedap/busuk.

CARA SHALAT WANITA ISTIHADLAH

Wanita istihadlah wajib melaksanakan shalat 5 waktu. Karena selalu keluar darah, maka wudhu-nya hanya berlaku untuk satu kali shalat. Caranya sebagai berikut:

1. Saat waktu shalat tiba, cuci darah dari vagina dan tutup dengan kain.
2. Ambil wudhu.
3. Lakukan shalat fardhu.

CARA PUASA WANITA ISTIHADLAH

Wanita istihadlah juga wajib melaksanakan puasa pada bulan Ramadan. Berbeda dengan wanita haid dan perempuan nifas.

Dan kerena itu hukum puasa wanita istihadhah adalah sah dan tidak perlu mengulangi.

TIGA MACAM WANITA MUSTAHADLAH

Ada 3 macam keadaan wanita mustahadlah atau wanita yang terkena istihadhah sebagai berikut:

TIPE I: WANITA MUSTAHADLAH

Seorang wanita mengalami masa haid sekali atau lebih sebelum terkena istihadlah. Apabila demikian, maka hitungan masa haidnya adalah berdasarkan pada masa menstruasi sebelumnya. Sedang hari-hari selebihnya dianggap sebagai darah istihadlah.[1]

Sebagai contoh, dia biasa haid mulai awal bulan sampai hari ketujuh. Maka setelah terkena istihadlah--dimana darah keluar terus menerus sepanjang bulan, haidnya dihitung sejak awal bulan sampai hari ketujuh. Setelah itu dia harus mandi bersuci dari haid. Dan hari-hari selebihnya dia berstatus sebagai wanita istihadlah yang harus shalat 5 waktu dan puasa pada bulan Ramadan.[2]

TIPE II: WANITA MUSTAHADLAH MUTAMAYYIZAH (DAPAT MEMBEDAKAN DARAH)

Keadaan kedua dari wanita mustahadlah adalah istihadlah mutamayyizah arti literalnya adalah wanita istihadlah yang dapat membedakan darah yang keluar.

Yaitu keadaan di mana seorang wanita tidak pernah meng`lami masa haid sebelumnya. Begitu melihat darah pertama kali, darah itu langsung keluar terus menerus sebulan penuh. Namun darah yang keluar bermacam-macam bentuknya. Maka, darah yang dihukumi sebagai darah haid adalah yang memiliki ciri-ciri darah haid. Sedang selain itu dihukumi darah istihadlah.[3]

Ciri-ciri darah haid seperti kental dan agak kehitaman kadang berubah menjadi kuning atau merah, tidak menggumpal atau membeku, agak bau.

TIPE III: WANITA MUSTAHADLAH MUTAHAYYIRAH (BENTUK DARAH SAMA)

Keadaan ketiga dari wanita mustahadlah adalah istihadlah mutahayyirah yang arti literalnya adalah wanita yang bingung karena darah yang keluar terus menerus dan bentuk darahnya sama.

Yaitu keadaan di mana seorang wanita tidak pernah mengalami masa haid sebelumnya. Begitu melihat darah pertama kali, darah itu langsung keluar terus menerus sebulan penuh. Dan bentuk darah sama. Bagaimana cara membedakan darah haid dan istihadlah?

Caranya menghitungnya adalah hari pertama keluar darah dihitung sebagai darah haid sampai hari ke-6 atau ke-7 setiap bulan. Hari selebihnya dihitung sebagai darah istihadlah.[4]

=========================
CATATAN DAN RUJUKAN

[1] حديث عائشة ـ رضي الله عنها ـ (أن فاطمة بنت أبي حبيش قالت : (يا رسول الله ني أستحاض فلا أطهر أفأدع الصلاة ؟ قال : (لا . إن ذلك عرق ، ولكن دعي الصلاة قدر الأيام التي كنت تحيضين فيها ثم اغتسلي وصلي ) . رواه البخاري

[2] أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لأم حبيبة بنت جحش : (امكثي قدر ما كانت تحبسك حيضتك ثم اغتسلي وصلي رواه مسلم

[3] قول النبي صلى الله عليه وسلم لفاطمة بنت أبي حبيش : (إذا كان دم الحيضة فإنه أسود يعرف ، فإذا كان ذلك فأمسكي عن الصلاة فإذا كان الآخر فتوضئي وصلي فإنما هو عرق) . رواه أبو داود والنسائي ، وصححه ابن حبان والحاكم

[4] حديث حمنة بنت جحش ـ رضي الله عنها ـ أنها قالت : (يا رسول الله : إني أستحاض حيضة كبيرة شديدة فما ترى فيها قد منعتني الصلاة والصيام ، فقال : أنعت لك (أصف لك استعمال) الكرسف (وهو القطن) تضعينه على الفرج، فإنه يذهب الدم ، قالت: هو أكثر من ذلك. وفيه قال : (إنما هذا ركضة من ركضات الشيطان فتحيضي ستة أيام أو سبعة في علم الله تعالى ، ثم اغتسلي حتى إذا رأيت أنك قد طهرت واستنقيت فصلي أربعاً وعشرين أو ثلاثاً وعشرين ليلة وأيامها وصومي) . الحديث رواه أحمد وأبو داود والترمذي وصححه، ونقل عن أحمد أنه صححه ، وعن البخاري أنه حسنه

Rabu, 17 Juli 2013

Ramadhan Penuh Berkah

Ada yang berbeda pada Ramadhan kali ini,  Ramadhan kali ini saya harus lebih kuat, karena harus bolak balik antara rumah dan RUKO tempat suami saya berjualan, ya, saya harus bolak balik, karena saya harus membantunya, apalagi beliau membuka grosir dan eceran yang masih ditangani sendiri, otomatis saya harus mendukungnya dengan membantunya menjaga toko ketika beliau sedang berada diluar, tentu sja dibarengi dengan do'a. Saya dan anak kembar saya yang bertugs menjaga toko ketika beliau ada di luar. Alhamdulillah, jika Ramadhan tahun ini berbeda dengan Ramadhan tahun sebelumnya, Ramadhan kali ini kami mulai membuka usaha baru, mudah mudahan Alloh memudahkan segalanya, aamiin.







Selain itu, jauh sebelum Ramadhan tiba, saya menginginkan kegiatan keagamaan di Mesjid dekat rumah saya diperbanyak, kemudian saya mengusulkan ada Pesantren Kilat Ramadhan buat anak anak, kalau program tadarusan ibu ibu pengajian yang ada di mesjid sudah berjalan dari beberapa tahun kebelakang. Alhamdulillah, keinginanku direspon sama DKM, dan disambut gembira oleh anak anak yang ada di lingkungan saya.


Selain merancang kegiatan sanlat, akupun menginginkan anak anak yang menngikuti Pesantren Ramadhan itu ketika pulang mendapatkan makanan dan minuman buat buka puasa, saya sama DKM pun mengadakan rapat bersama ibu ibu yang ada dilingkungan Mesjid yang hanya terhalang dua rumah dari rumah saya itu. Subhanalloh, respon ibu ibu sangat baik, bahkan ada yang langsung memberikan uang ketika rapat itu masih berjalan, Alhamdulillah, Ya Alloh, ternyata jika kita menggerakkan masyarakat yang ada, masyarakat pun merespon dengan baik. Kemudian saya membuat jadwal bagi ibu ibu yang akan memberi makanan atau minuman buat buka puasa anak anak yang ngaji di Mesjid.


Benar, jika Ramadhan itu adalah SYAHRULLOH, karena bulan Ramadhan benar benar Engkau Ya Alloh yang memberi rahmat dan karunia yang tak terhingga, sungguh, saya sangat bahagia ketika mereka, anak anak didik saya yang ada di Mesjid  berbahagia dengan bulan-Mu ini. Saya juga yakin betul, bahwa bulan Ramadhan itu adalah SYAHRUN MUWASSAH, yaitu bulan penuh bantuan atau pertolongan, karena dibulan ini pertolongan-Mu benar benar dapat saya rasakan, termasuk bantuan yang mengalir dari masyarakat sekitar Mesjid. Jika bukan Engkau yang menggerakkan hati mereka, maka hal ini tidak mungkin terjadi, "yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi alaa dinika wa tha,atik"  wahai yang membolak balikkan hati, tetapkanlah hati kami kepada agama-MU dan ta'at kepada-MU, aamiin


Semoga pemandangan indah yang kini kulihat di Mesjid tercinta ini dan suara suara merdu anak anak pengajian bisa terus berjalan sampai nanti  ketika Ramadhan berlalu.


Ya Alloh, jadikanlah kami keluarga yang sakinah, mawaddah, waa rahmah, mudahkanlah segala urusan keluarga kami, sehatkanlah, lapangkan rizki, dan jadikan anak anak kami anak anak yang shalih, aamiin.


Ya Alloh, saya hanya seorang hamba yang selalu haus akan kasih sayang dari-Mu, berilah hamba-MU ini kekuatan untuk terus menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama, karena "khairunnas anfa'uhum linnas" sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang yang ada disekitarnya, aamiin.